Favourite

Jawa Timur

Wisata

Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Culture

Transportasi Tradisional

Rumah Adat

Bali

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

» » » Banjir Air Setinggi Atap, Bus Terjebak


Informasi Terdepan 04.46 0


Informasiterdepan.com, Hujan lebat yang mengguyur Padang Panjang, Jumat (24/1) siang menyebabkan sejumlah kawasan di Kota Serambi Mekah itu kebanjiran. Ada dua kawasan yang paling parah, RT V Kelurahan Balai-Balai, persisnya rumah petak (rumah sewaan) babak dan batas kota Kacang Kayu.

Di rumah petak babak, air nyaris mencapai atap rumah. Seluruh barang milik penyewa di kawasan itu tidak ada yang bisa diselamatkan, semuanya terendam banjir. Namun peng huninya yang berjumlah 16 KK dengan 80 orang jiwa tidak ada yang menjadi korban.

Sementara di Kacang Kayu, ketinggian air hampir mencapai 2 meter. Bus Family Raya tujuan Jambi bahkan sempat terjebak di kawasan itu, karena mengalami mati mesin. Para penumpangnya terpaksa dievakuasi petugas dari UPTD Pemadam Kebakaran Kota Padang Panjang.
“Berdasarkan keterangan sopir bus, saat hendak melewati kawasan itu air sudah tinggi. Namun ia tetap nekad lewat, karena untuk berputar arah juga tidak memungkinkan. Mesin bus akhirnya mati dan bus terjebak,” tutur Kepala UPTD Pemadam Kebakaran, Joni Aldo yang memimpin evakuasi.

Selain faktor curah hujan yang tinggi, banjir yang menggenangi berbagai kawasan di Kota Padang Panjang kemarin itu disebabkan sistem drainase yang tidak baik dan kurang memadai. Kondisi semakin diperparah oleh banyaknya sampah, sehingga saluran air banyak yang tersumbat.

“Curah hujan kali ini memang sangat tinggi, sehingga drainase yang ada tidak mampu menampung debit air. Parahnya lagi, di sejumlah saluran air banyak sekali sampah, sehingga banyak yang tersumbat. Akibatnya air meluap ke jalan maupun perumahan penduduk,” kata Wawako Mawardi saat meninjau lokasi banjir rumah petak babak.

Ketua RT V Balai-Balai, Ezi mengaku, banjir di rumah petak yang persis berada di belakang rumah pribadi Walikota Hendri Arnis itu sebenarnya sudah sering terjadi, karena kawasan itu terletak di daerah kerendahan dan saluran airnya tidak seimbang dengan debit air yang mengalir ke kawasan itu. Namun banjir kali ini merupakan yang paling parah.

“Biasanya air hanya setinggi lutut, kali ini nyaris mencapai atap. Selain akibat curah hujan yang memang sangat tinggi, tingginya air kali ini disebabkan tersumbatnya saluran utama pembuangan air oleh sampah dan patahan pondasi sebuah ruko di dekat rumah sewaan ini,” jelasnya.

Untuk mengatasi banjir di petak babak, tim dari BPBD Kesbangpol mengerahkan tiga unit mesin penyedot air. Saluran utama yang tersumbat itu disedot, sehingga air yang semula tertahan mulai mengalir lancar.

Beruntung hujan lebat tidak terus terjadi, sehingga air yang merendam kawasan itu terus menyusut.
Setelah banjir kering sekitar pukul 17.00 WIB, para penyewa dibantu petugas dan warga langsung membersihkan rumah mereka. Barang-barang yang rusak dan tidak bisa dipakai lagi dibuang, sementara barang yang masih bisa dipakai diletakan dalam rumah masing-masing.

Meski banjir sudah kering, namun Pemko setempat tetap menyediakan tempat mengungsi sementara kepada mereka, yakni di Kompi Markas Secata B. Sebagian warga ada yang bersedia mengungsi, namun sebagian lain memilih tetap tinggal di rumah masing-masing.

Agar kejadian serupa tidak kembali terulang, wawako memerintahkan instansi terkait segera memperbaiki saluran yang tersumbat itu. Selain itu, ia juga meminta dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem drainase di semua kawasan.

“Yang tak kalah pentingnya, kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke dalam saluran air sangat menentukan. Betapapun baiknya saluran air, apabila banyak sampah yang dibuang ke dalam saluran itu, pasti akan tersumbat,” tegasnya.

Sementara itu para penumpang bus Family Raya yang sempat terjebak banjir di Kacang Kayu hingga berita ini ditulis masih menumpang di rumah-rumah warga sekitar.

Mereka belum bisa melanjutkan perjalanan lantaran bus yang mereka tumpangi belum bisa dievakuasi, karena air masih tinggi. (*)

Sumber :hariansinggalang.co.id

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply