![]() |
Amin warga SAD Muara Kilis saat menunjukan luka akibat ditambrak mobil PT. TP |
Kerincigoogle.com, MUARATEBO-
Diduga, 3 orang warga Suku Anak Dalam (SAD) Desa Muara Kilis sengaja ditumbur
pihak PT. Tebo Indah di Desa Baru Kelurahan Muara Tebo Kecamatan Tebo Tengah.
Penumburan warga SAD tersebut, diduga kuat kaitannya dengan tuntutan warga SAD
atas lahan milik mereka yang berada di dalam areal izin PT. TI.
Amin salah satu warga SAD korban
penumburan mengungkapkan, selain dirinya ada dua orang rekannya yaitu Buyung
dan Yudi yang sama-sama warga SAD Muara Kilis, juga ditumbur dengan mobil
perusahaan. “Dua saudara saya saat ini langsung dilarikan kerumah sakit.” ujar Amin sewaktu dikonfirmasi di
kediaman Arfan warga Dusun Bungkal Kecamatan Tebo Tengah
Dijelaskan Amin,
dirinya bersama warga SAD lainnya mendatangi kantor PT. TI untuk menanyakan
status lahan yang selama ini sudah digarap oleh perusahaan. Diakuinya, saat
mendatanggi kantor PT. TI sempat terjadi keributan dan penahanan satu unit
mobil perusahaan.
“Memang kami menahan satu unit mobil, tapi
tidak ada keributan fisik apa lagi sampai merusak fasilitas perusahaan dan
menganiaya orang perusahaan. Namun kami dilaporkan ke polisi kalo sudah
melakukan perusakan dan penganiayaan. Namun masalahnya sudah reda pagi tadi
setelah ditanggani oleh polisi,” tuturnya.
Lanjut Amin, karena kondisinya sudah reda,
ia bersama warga SAD lainnya berencana ingin pulang ke Rimbo (Muara Kilis,red),
namun tiba-tiba ditengah jalan, motor yang dikendarainya dan motor yang dikendarai
saudaranya ditumbur mobil bewarna hitam yang diduga milik perusahaan,”Jenis
mobilnya saya tidak tahu, yang jelas setelah ditumbur, kami dikejar dan
teriaki maling sambil dilempari batu,” tuturnya.
“Kami tidak terima dengan perlakuan ini,
kami akan menuntut balas,” ujar.
Insiden tersebut, tentu saja memancing
emosi warga SAD yang lain. Meraman wakil temenggung SAD langsung menghubung
beberapa orang warga SAD yang berada di Rimbo (Muara Kilis dan sekitarnya)
untuk datang dan berkumpul dengan membawa senjata lengkap.
“Jangan salahkan kami, sebab bukan kami
yang mulai, tapi mereka (pihak PT. TI-red) yang duluan. Hutang nyawa harus
dibayar nyawa, hutang darah harus dibayar darah. Kita akan balik menyerang,”
tegas Meraman saat menghubungi kawan-kawannya via telepon.
Meraman juga mengatakan jika persoalan
sengketa lahan dengan PI. TI sudah reda dan saat ini tengah ditangani oleh
pihak kepolisian, “Saya kecewa, ini sudah reda kok pihak perusahaan memancing
ribut dan menumbur warga kami. Yang jelas ini harus kita balas,” teriaknya
dengan emosi.
Insiden penumburan warga SAD tersebut
sangat disayangkan oleh Oktaviandi Mukhlis pendamping SAD Muara Kilis.
Dijelaskannya, kedatangan warga SAD, Selasa kemarin, untuk menuntut lahan
mereka yang sudah digarap oleh PT. TI. “Memang sempat terjadi insiden penahanan
satu unit mobil, tapi semua itu bisa direda dan sudah ditanggani oleh pihak
kepolisian, tapi kok tiba-tiba ada insiden penumburan seperti ini. Ini namanya
bukan penyelesaian,” sesalnya.
Sementara, Dhoni Agustama, Kabag OP Polres
Tebo, saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk
meredakan suasana dengan menahan emosi warga SAD, "Yang jelas kita lagi
upayakan untuk meredakan suasana," tukasnya. (ial)
Tidak ada komentar